GARASI
Linkage artinya berupa garis semu yang menghubungkan antara elemen yang satu dengan yang lain, nodes yang satu dengan nodes yang lain, atau distrik yang satu dengan yang lain. Garis ini bisa berbentuk jaringan jalan, jalur pedestrian, ruang terbuka yang berbentuk segaris dan sebagainya. Teorilinkage melibatkan pengorganisasian garis penghubung yang menghubungkan bagian-bagian kota dan disain “spatial datum” dari garis bangunan kepada ruang. Spatial datum dapat berupa: site line, arah pergerakan, aksis, maupun tepian bangunan (building edge). Yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem linkage dalam sebuah lingkungan spasial. Sebuah linkage perkotaan dapat diamati dengan cara dan pendekatan yang berbeda, terdapat 3 pendekatanlinkage perkotaan:
1. Linkage Visual
Gambar diatas merupakan gambar dari Las Vegas, yang memiliki linkagepenghubung yang bersifat kaitan saja (netral). Hal ini banyak kita jumpai di kota-kota Italia, Amsterdam, Washington, Jaipur, Yogyakarta
Gambar diatas merupakan gambar dari Arc De Triumph – Paris, linkage yang bersifat fokus untuk memusatkan suatu kawasan, serta memiliki fungsi dan arti khusus dalam kota karena bersifat dominan dan menonjol daripada lingkungannyaLima elemen linkage visual, merupakan elemen yang memiliki ciri khas dan suasana tertentu yang mampung menghasilkan hubungan secara visual, terdiri dari:
La Rambla – Barcelona, merupakan koridor yang menghubungkan pusat kota dengan laut (patung Columbus). Dibentuk dari deretan bangunan serta deretan pohon sebagai linkage visual kota.
Market Street – San Francisco adalah merupakan sebuah jalan yang berfungsi sebagai linkage struktural. Dimana jalan ini mampu sebagai penghubung yang memadukan antara dua tipe grid yang berbeda, mampu sebagai stabilisator atau penyeimbangan untuk membentuk sebuah struktur lingkungan.
Gambar diatas adalah gambar super blok karya Le Corbusier, yang merupakan contoh dari compositional form, dimana bangunan yang ada menciptakanlinkage sebuah ruang berdasarkan susunan secara 2 dimensi. Hal ini juga banyak ditemukan pada kota Chandigard – India, yang merupakan kawasan yang dirancang oleh Le Corbusier
Gambar diatas merupakan gambar kota New – Brasilia, yang merupakan contoh dari mega form. Menghubungkan struktur-struktur seperti bingkai yang linier atau sebagai grid. Adanya penghubung berupa garis lengkung (warna ungu) yang menghubungkan kota secara makro
Gambar diatas adalah gambar kawasan Bern – Swiss, yang merupakan contoh dari group form pada sepanjang ruang terbuka berupa garden dan sungai. Bern adalah ibu kota dari swiss ini merupakan kota tua dan bersejarah di swiss. Kota historis Bern adalah sebuah warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1983
tulisan ini bersumber dari:
book "Finding Lost Space" by: Roger Trancik
buku "Perancangan Kota Terpadu" oleh: Markus Zahnd
TEORI LINKAGE
Linkage artinya berupa garis semu yang menghubungkan antara elemen yang satu dengan yang lain, nodes yang satu dengan nodes yang lain, atau distrik yang satu dengan yang lain. Garis ini bisa berbentuk jaringan jalan, jalur pedestrian, ruang terbuka yang berbentuk segaris dan sebagainya. Teorilinkage melibatkan pengorganisasian garis penghubung yang menghubungkan bagian-bagian kota dan disain “spatial datum” dari garis bangunan kepada ruang. Spatial datum dapat berupa: site line, arah pergerakan, aksis, maupun tepian bangunan (building edge). Yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem linkage dalam sebuah lingkungan spasial. Sebuah linkage perkotaan dapat diamati dengan cara dan pendekatan yang berbeda, terdapat 3 pendekatanlinkage perkotaan:
- Linkage yang visual,
- Linkage yang struktural,
- Linkage bentuk yang kolektif.
1. Linkage Visual
Dalam linkage yang visual dua atau lebih fragmen kota dihubungkan menjadi satu kesatuan yang secara visual, mampu menyatukan daerah kota dalam berbagai skala. Pada dasarnya ada 2 pokok perbedaan antara linkage visual, yaitu:
- Yang menghubungkan dua daerah secara netral,
- Yang menghubungkan dua daerah, dengan mengutamakan satu daerah
Gambar diatas merupakan gambar dari Las Vegas, yang memiliki linkagepenghubung yang bersifat kaitan saja (netral). Hal ini banyak kita jumpai di kota-kota Italia, Amsterdam, Washington, Jaipur, Yogyakarta
Gambar diatas merupakan gambar dari Arc De Triumph – Paris, linkage yang bersifat fokus untuk memusatkan suatu kawasan, serta memiliki fungsi dan arti khusus dalam kota karena bersifat dominan dan menonjol daripada lingkungannyaLima elemen linkage visual, merupakan elemen yang memiliki ciri khas dan suasana tertentu yang mampung menghasilkan hubungan secara visual, terdiri dari:
- Garis: menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu deretan massa (bangunan atau pohon).
- Koridor: dibentuk oleh dua deretan massa (bangunan atau pohon) yang membentuk sebuah ruang.
- Sisi: menghubungkan dua kawasan dengan satu massa. Mirip dengan elemen garus namun sisi bersifat tidak langsung.
- Sumbu: mirip dengan elemen koridor , namun dalam menghubungkan dua daerah lebih mengutamakan salah satu daerah saja.
- Irama: menghubungkan dua tempat dengan variasi massa dan ruang
La Rambla – Barcelona, merupakan koridor yang menghubungkan pusat kota dengan laut (patung Columbus). Dibentuk dari deretan bangunan serta deretan pohon sebagai linkage visual kota.
2. Linkage Struktur
Menggabungkan dua atau lebih bentuk struktur kota menjadi satu kesatuan tatanan. Menyatukan kawasan kawasan kota melalui bentuk jaringan struktural yang lebih dikenal dengan sistem kolase (collage). Tidak setiap kawasan memiliki arti struktural yang sama dalam kota, sehingga caramenghubungkannya secara hierarkis juga dapat berbeda.
Gambar diatas merupakan gambar dari kota Manhattan – New York, dimana kita dapat melihat sistem grid yang sangat kuat dalam penataannya.Namun secara struktural kawasan ini kurang jelas sehingga menyebabkan orang merasa tersesat tanpa adanya hierarki yang memberikan stabilitasdengan menghubungkan kawasan satu dengan lainnya.
Fungsi linkage struktural di dalam kota adalah sebagai stabilisatordan koordinator di dalam lingkungannya, karena setiap kolase perlu diberikan stabilitas tertentu serta distabilisasikan lingkungannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memprioritaskan sebuah daerah yang menjelaskan lingkungannya dengan suatu struktur, bentuk, wujud, atau fungsi yangmemberikan susunan tertentu didalam prioritas penataan kawasan.
Ada tiga elemen linkage struktural yang mencapai hubungan secara arsitektural, yaitu:
- Tambahan: melanjutkan pola pembangunan yang sudah ada sebelumnya.
- Sambungan: memperkenalkan pola baru pada lingkungan kawasan.
- Tembusan: terdapat dua atau lebih pola yang sudah ada di sekitarnya dan akan disatukan sebagai pola-pola yang sekaligus menembus didalam suatu kawasan
Market Street – San Francisco adalah merupakan sebuah jalan yang berfungsi sebagai linkage struktural. Dimana jalan ini mampu sebagai penghubung yang memadukan antara dua tipe grid yang berbeda, mampu sebagai stabilisator atau penyeimbangan untuk membentuk sebuah struktur lingkungan.
3. Linkage sebagai Bentuk Kolektif.
Teori linkage memperhatikan susunan dari hubungan bagian-bagian kota satu dengan lainnya. Dalam teori linkage, sirkulasi merupakan penekanan pada hubungan pergerakan yang merupakan kontribusi yang sangat penting. Linkage memperhatikan dan mempertegaskan hubungan-hubungan dan pergerakan-pergerakan (dinamika) sebuah tata ruang perkotaan (urban fabric)
Menurut Fumuhiko Maki, Linkage adalah semacam perekat kota yang sederhana, suatu bentuk upaya untuk mempersatukan seluruh tingkatan kegiatan yang menghasilkan bentuk fisik suatu kota. Teori ini terbagi menjadi 3 tipe linkage urban space yaitu:
- Compositional form: bentuk ini tercipta dari bangunan yang berdiri sendiri secara 2 dimensi. Dalam tipe ini hubungan ruang jelas walaupun tidak secara langsung
- Mega form: susunan-susunan yang dihubungkan ke sebuah kerangka berbentuk garis lurus dan hirarkis.
- Group form: bentuk ini berupa akumulasi tambahan struktur pada sepanjang ruang terbuka. Kota-kota tua dan bersejarah serta daerah pedesaan menerapkan pola in
Gambar diatas adalah gambar super blok karya Le Corbusier, yang merupakan contoh dari compositional form, dimana bangunan yang ada menciptakanlinkage sebuah ruang berdasarkan susunan secara 2 dimensi. Hal ini juga banyak ditemukan pada kota Chandigard – India, yang merupakan kawasan yang dirancang oleh Le Corbusier
Gambar diatas merupakan gambar kota New – Brasilia, yang merupakan contoh dari mega form. Menghubungkan struktur-struktur seperti bingkai yang linier atau sebagai grid. Adanya penghubung berupa garis lengkung (warna ungu) yang menghubungkan kota secara makro
Gambar diatas adalah gambar kawasan Bern – Swiss, yang merupakan contoh dari group form pada sepanjang ruang terbuka berupa garden dan sungai. Bern adalah ibu kota dari swiss ini merupakan kota tua dan bersejarah di swiss. Kota historis Bern adalah sebuah warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1983
tulisan ini bersumber dari:
book "Finding Lost Space" by: Roger Trancik
buku "Perancangan Kota Terpadu" oleh: Markus Zahnd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar