GARASI
CIRI KHUSUS POSMO
15JUN
Dalam pembahasan arsitektur post-modern, ciri-ciri yang dimaksud dalam arsitektur post-modern menurut Jencks memberikan daftar cirri-ciri khusus sebagai berikut :
A. IDEOLOGI – (Ideological )
Suatu konsep bersistem yang menjadi azas pendapat untuk memberikan arah dan tujuan, jadi ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur postmodern bias lebih terarah dan sistematis.
Suatu konsep bersistem yang menjadi azas pendapat untuk memberikan arah dan tujuan, jadi ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur postmodern bias lebih terarah dan sistematis.
a. Double Coding of Style
Bangunan postmodern adalah bangunan yang memiliki dua gaya (style) yaitu memadukan arsitektur modern dengan arsitektur lainnya, misal :
1.Revivalist – Metaphorical
2.Local – Kontekstual
3.Commercial
Bangunan postmodern adalah bangunan yang memiliki dua gaya (style) yaitu memadukan arsitektur modern dengan arsitektur lainnya, misal :
1.Revivalist – Metaphorical
2.Local – Kontekstual
3.Commercial
b. Popular and pluralistic
Ide/gagasan yang umum serta bersifat lebih umum dan tidak terikat dengan kaidah-kaidah tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik daripada gagasan tunggal.
Ide/gagasan yang umum serta bersifat lebih umum dan tidak terikat dengan kaidah-kaidah tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik daripada gagasan tunggal.
c.Semiotic form
Penampilan bangunan lebih mudah difahami, karena bentuk-bentuk yang vertical yang menyiratkan makna-makna tertentu
Penampilan bangunan lebih mudah difahami, karena bentuk-bentuk yang vertical yang menyiratkan makna-makna tertentu
d.Tradion and Choice
Merupakan hal-hak yang tradisional dan penerapannya secara terpilih atau disesuaikan dengan maksud dan tujuan perancang.
Merupakan hal-hak yang tradisional dan penerapannya secara terpilih atau disesuaikan dengan maksud dan tujuan perancang.
e.Artist / Client
Mengandung dua hal pokok yaitu bersifat seni (intern) dan bersifat umum (ekstern). Yang menjadi tuntutan perancangan sehinga mudah dipahami secara umum
Mengandung dua hal pokok yaitu bersifat seni (intern) dan bersifat umum (ekstern). Yang menjadi tuntutan perancangan sehinga mudah dipahami secara umum
f. Elistist and participative
Lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis seperti dalam arsitektur modern
Lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis seperti dalam arsitektur modern
g. Piecemal
Penerapan unsure-unsur dasar, secara sub-sub saja/ tidak menyeluruh. Unsur-unsur dasar seperti: History , Bvernacular, Lokasi / Lokal dll.
Penerapan unsure-unsur dasar, secara sub-sub saja/ tidak menyeluruh. Unsur-unsur dasar seperti: History , Bvernacular, Lokasi / Lokal dll.
h. Architect, as representative and activist
Arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah perancangan dan secara aktif berperan serta dalam perancangan
Arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah perancangan dan secara aktif berperan serta dalam perancangan
B.GAYA – ( Stylistik )
Pengertian gaya dalam arsitektur post modern adalah sutu pemahaman bentuk , cara , rupa , dsb, yang khusus mengenai arsitektur post modern.
Pengertian gaya dalam arsitektur post modern adalah sutu pemahaman bentuk , cara , rupa , dsb, yang khusus mengenai arsitektur post modern.
a.Hybrid expression
Penampilan hasil gabungan antara unsur-unsur modern dengan :
- Vernacular – Revivalist
- Local – Commercial
- Metaphorical – Contextual
Penampilan hasil gabungan antara unsur-unsur modern dengan :
- Vernacular – Revivalist
- Local – Commercial
- Metaphorical – Contextual
b. Complexity
Hasil pengembangan ideology dan cirri-ciri postmodern yang mempengaruhi perancangan dasar sehingga menampilkan rancangan yang bersifat kompleks. Disini pengamat diajak mengamati, menikmati dan mendalami secara seksama.
Hasil pengembangan ideology dan cirri-ciri postmodern yang mempengaruhi perancangan dasar sehingga menampilkan rancangan yang bersifat kompleks. Disini pengamat diajak mengamati, menikmati dan mendalami secara seksama.
c. Variable Space with surprice
Perubahan nilai ruang yang tercipta akibat adanya kejutan-kejutan, misalnya : warna, detail elemen arsitektur, suasana interior, dll.
Perubahan nilai ruang yang tercipta akibat adanya kejutan-kejutan, misalnya : warna, detail elemen arsitektur, suasana interior, dll.
d. Conventional and abstract form
Kebanyakan penampilan bentuk yang konvensional dan bentuk yang rumit / popular, sehingga mudah ditangkap artinya.
Kebanyakan penampilan bentuk yang konvensional dan bentuk yang rumit / popular, sehingga mudah ditangkap artinya.
e. Eclectic
Campuran langgam yang saling berintergrasi secara kontinyu untuk menciptakan unity
Campuran langgam yang saling berintergrasi secara kontinyu untuk menciptakan unity
f. Semiotic
Arti yang hendak ditampilkan secara fungsi
Arti yang hendak ditampilkan secara fungsi
g. Variable mixed aesthetic depending on context, expression on content and semantic – appropiateness toward function
Gabungan unsure estetis dan fungsi-fungsi estetis serta idak mengacaukan fungsi.
Gabungan unsure estetis dan fungsi-fungsi estetis serta idak mengacaukan fungsi.
h. Pro Organic and applied ornament
Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup dan kaya ornamen.
Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup dan kaya ornamen.
i. Pro Representation
Menampilkan ciri-ciri yang gamblang sehingga dapat memperjelas arti dan fungsi
Menampilkan ciri-ciri yang gamblang sehingga dapat memperjelas arti dan fungsi
j. Pro Metaphor
Hasil pengisian bentuk-bentuk tertentu yang dierapkan pada desain bangunan sehingga orang lebih menangkap arti dan fungsi bangunan
Hasil pengisian bentuk-bentuk tertentu yang dierapkan pada desain bangunan sehingga orang lebih menangkap arti dan fungsi bangunan
k. Pro Hestorical reference
Menampilkan nilai-nilai histories pada setiap rancangan yang menegaskan ciri bangunan.
Menampilkan nilai-nilai histories pada setiap rancangan yang menegaskan ciri bangunan.
l. Pro Humor
Mengandung nilai humoris sehingga pengamat diajak untuk lebih menikmatinya
Mengandung nilai humoris sehingga pengamat diajak untuk lebih menikmatinya
m. Pro Symbolic
Menyiratkan symbol-simbol yang mempermudah arti dan yang dikehendaki perancang
Menyiratkan symbol-simbol yang mempermudah arti dan yang dikehendaki perancang
C. IDE – IDE RANCANGAN – ( Design Ideas )
Pengertian tentang ide-ide desain dalam arsitektur postmodern adalah suatu gagasan perancangan yang mendasari arsitektur postmodern
Pengertian tentang ide-ide desain dalam arsitektur postmodern adalah suatu gagasan perancangan yang mendasari arsitektur postmodern
a. Contextual Urbanism and Rehabilitation
Kebutuhan akan suatu fasilitas yang berkaitan dengan suatu lingkungan urban
Kebutuhan akan suatu fasilitas yang berkaitan dengan suatu lingkungan urban
b. Functional Mixing
Gabungan beberapa fungsi yang menjadi tuntutan dalam perancangan
Gabungan beberapa fungsi yang menjadi tuntutan dalam perancangan
c. Mannerist and Baroque
Kecenderungan untuk menonjolkan diri
Kecenderungan untuk menonjolkan diri
d. All Phetorical Means
Semua bentuk-bentuk perancangan yang memilki arti
Semua bentuk-bentuk perancangan yang memilki arti
e. Skew Space and Extensions
Pengembangan rancangan yang asymetris – dinamis, seimbang
Pengembangan rancangan yang asymetris – dinamis, seimbang
f.Street Building
g. Ambiquity
Menampilkan cirri-ciri yang men ‘dua’ , berbeda tetapi masih unity dalam fungsi
Menampilkan cirri-ciri yang men ‘dua’ , berbeda tetapi masih unity dalam fungsi
h. Trends to Asymetical Symetry
Menampilkan bentuk-bentuk yang berkesan asymetris tetapi yang seimbang
Menampilkan bentuk-bentuk yang berkesan asymetris tetapi yang seimbang
i.Collage / Collision
Tidak ada komentar:
Posting Komentar