GARASI
CIRI POSMOnya HEINRICH KLOTZ
15JUN
Tinjauan karakteristik dari arsitektur postmodern adalah untuk mencipta kan suatu benrtuk arsitektur “yang bercerita”. Wujud arsitektur post modern tidak hanya menekankan pada fungsi saja, tetapi juga mengembang kan dunia khayal. Klotz berpendapat bahwa post modern menciptakan suatu penampilan yang indah Ia telah mengalihkan pandangan umum yang menganganggap arsitektur hanya merupakan penutup / pelindung saja. Post modern menampilkan bidang-bidang / aspek-aspek lingkungan hidup yang benar-benar berbeda, yaitu sebagai suatu cerita.
Konsep-konsep post modern secara umum (1970 – 1979 )
1. Regionalisme menggeser Internationalism menjadi Historicsm
2. Menghadirkan kembali suatu cerita menjadi suatu ‘figure’ (gambaran), sehingga menggeser bentuk geometrika.
3. Kecenderungan menghadirkan cerita itu berawal dari Late modern kearah bangunan yang eksklusif dan melihatnya sebagai suatu hasil karya seni bangunan.
4. Post modern tidak ada pada bentuk simbolik dari suatu mesin dan konstruksi sebagai kemajuan dalam arsitektur tetapi “multiplicity of meanings”
5. Puisi menggeser khayalan teknologikal, post modern memberikan gambaran dari dunia imajinasi.
6. Post modern menentang pengandalan yang berlebihan terhadap hadirnya peningkatan kualitas dengan pemakaian alat dan konstruksi, dan menggantinya dengan pengandalan diri pada improvisasi dan spontanitas.
7. Modernisme dikenal untukmembebaskan dirinya dari sejarah dan membuat arsitektur asli. Dengan post modern kita menyimpan kembali sebuah memori.
8. Bangunan modern yang cenderung otonom (umumnya bentuk geometric) , dianggap sudah tidak realistic, dan karena itu harus dirubah agar menjadi yang realistic. Tindakan yang dilakukan untuk mendukung ha ini adalah dengan menghadirkan yang hietorikal, regional dan sejalan dengan keadaan teknologi.
9. Demikian juga dengan style yang dominan dengan kecenderungan menjadi Azas , rangkaian dari perbendaharaan dan gaya bangunan.
10. Arsitektur di identifikasi sebagai sebuah kehidupan fiksi atau sebuah cerita. Tindakan mengidentifikasikan
seperti ini dianggap oleh post modern sebagai sama baiknya dengan identifikasi arsitektur dengan menggunakan fungsi.
1. Regionalisme menggeser Internationalism menjadi Historicsm
2. Menghadirkan kembali suatu cerita menjadi suatu ‘figure’ (gambaran), sehingga menggeser bentuk geometrika.
3. Kecenderungan menghadirkan cerita itu berawal dari Late modern kearah bangunan yang eksklusif dan melihatnya sebagai suatu hasil karya seni bangunan.
4. Post modern tidak ada pada bentuk simbolik dari suatu mesin dan konstruksi sebagai kemajuan dalam arsitektur tetapi “multiplicity of meanings”
5. Puisi menggeser khayalan teknologikal, post modern memberikan gambaran dari dunia imajinasi.
6. Post modern menentang pengandalan yang berlebihan terhadap hadirnya peningkatan kualitas dengan pemakaian alat dan konstruksi, dan menggantinya dengan pengandalan diri pada improvisasi dan spontanitas.
7. Modernisme dikenal untukmembebaskan dirinya dari sejarah dan membuat arsitektur asli. Dengan post modern kita menyimpan kembali sebuah memori.
8. Bangunan modern yang cenderung otonom (umumnya bentuk geometric) , dianggap sudah tidak realistic, dan karena itu harus dirubah agar menjadi yang realistic. Tindakan yang dilakukan untuk mendukung ha ini adalah dengan menghadirkan yang hietorikal, regional dan sejalan dengan keadaan teknologi.
9. Demikian juga dengan style yang dominan dengan kecenderungan menjadi Azas , rangkaian dari perbendaharaan dan gaya bangunan.
10. Arsitektur di identifikasi sebagai sebuah kehidupan fiksi atau sebuah cerita. Tindakan mengidentifikasikan
seperti ini dianggap oleh post modern sebagai sama baiknya dengan identifikasi arsitektur dengan menggunakan fungsi.
- Regionalisme : unsur-unsur yang dipakai dalam aliran post modern.
- Historis : kembali pada bentuk-bentuk masa lampau.
- Arsitektur modern yang mengandalkan teknologi bangunan dan metode konstruksi modern.
- Ideologi berdasarkan fungsional dan effisien
- Kebutuhan akan arti dan symbol arsitektur mengembangkanarsitektur postmodern ini.
- Banyak improvisasi karena tidak ada komitmen/peraturan dalamkomposisi.
- Tidak sepenuhnya meninggalkan arsitektur tradisional
- Kesan menyatu antara bangunan dan alam.
- Historis : kembali pada bentuk-bentuk masa lampau.
- Arsitektur modern yang mengandalkan teknologi bangunan dan metode konstruksi modern.
- Ideologi berdasarkan fungsional dan effisien
- Kebutuhan akan arti dan symbol arsitektur mengembangkanarsitektur postmodern ini.
- Banyak improvisasi karena tidak ada komitmen/peraturan dalamkomposisi.
- Tidak sepenuhnya meninggalkan arsitektur tradisional
- Kesan menyatu antara bangunan dan alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar